Pemerintan Prioritaskan Drivel Ojol Jadi Penerima Subsidi Motor Listrik

Pemerintan Prioritaskan Drivel Ojol Jadi Penerima Subsidi Motor Listrik

JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Ini kabar gembira bagi driver ojek online (ojol). Pemerintah akan memprioritaskan driver ojol sebagai penerima subsidi motor listrik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kepada awak media mengatakan, kebijakan subsidi motor listrik akan diprioritaskan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Arifin, drivel ojol termasuk yang penting untuk diprioritaskan. Namun Arifin mengatakan aturan pemberian subsidi itu masih digodok.

BACA JUGA:Warga Majalengka Resah, 10 Motor Hilang Dalam Sebulan

Arifin berharap sebelum 2023 kebijakan soal subsidi untuk kendaraan listrik sudah ada kepastian.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan pemberian insentif untuk kendaraan listrik sudah banyak dilakukan di negara lain demi menyokong kemampuan masyarakat memperoleh kendaraan elektrik.

Namun Arifin menyebutkan, nantinya jumlah motor listrik yang akan disubsidi disesuaikan dengan kemampuan pemerintah.

BACA JUGA:Dealer Honda Cakung Terbakar, Puluhan Motor Terbakar

Ditambahkan Arifin, alokasi subsidi itu lebih banyak untuk konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.

Dikatakannya lagi, jika kendaraan listrik semakin masif digunakan di Indonesia, dampaknya akan banyak dirasakan negara. Selain memangkas emisi, devisa impor bahan bakar fosil juga turun.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 terdapat 115,02 juta unit motor yang mengaspal di Indonesia.

BACA JUGA:Dengan Tampilan Baru, New CBR150R Semakin Agresif

Jika seluruh motor tersebut dapat terkonversi, maka ada beberapa manfaat yang akan diterima bagi negara.

Manfaat yang dapat dirasakan ialah pengurangan impor BBM sekitar 51,78 juta liter/tahun, dan meningkatkan penggunaan listrik 51.750 giga watt (GW) per tahun. Selain itu, juga dapat menurunkan gas emisi rumah kaca sekitar 65,8 juta ton/tahun.

Sementara secara spesifik, manfaat untuk masyarakat dengan menggunakan motor listrik mampu menghemat Rp 2,78 juta/tahun, dan mengembangkan industri komponen yang akan digunakan untuk konservasi motor BBM menjadi sepeda motor listrik.

BACA JUGA:Cari Tahu Penyebab Munculnya Kode 37 Pada Motor Matic Yamaha

Kementerian ESDM juga  telah membuat peta jalan program konversi motor listrik. Sepanjang 2022 pihaknya menargetkan konversi sebanyak 1.000 motor, kemudian meningkat signifikan di 2023 hingga 10.000 unit, 2024 menjadi 100.000 unit, 2025 menjadi 1 juta unit, hingga di 2026 mencapai 5 juta unit.

Namun dalam pelaksanaannya, realisasi konversi motor listrik di tahun ini masih jauh dari target 1.000 unit.

Kementerian ESDM mencatatkan hingga kini realisasi konversi motor listrik baru mencapai 148 unit.

BACA JUGA:Sinsen Manjakan Konsumen Lewat Layanan Service Visit

Program konversi itu terkendala dua masalah utama yakni, pasokan motor BBM dan biaya konversi yang mahal atau masih di kisaran Rp 15 juta/unit. Namun, jika program itu semakin masif, biaya konversi motor dapat ditekan.

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Sumber: