Hindari Mesin Overheat, Lakukan Perawatan Radiator Secara Berkala dan Begini Cara Cek Kondisinya yang Benar
Cara agar mesin motor tidak mudah overheat, rawat radiator secara berkala||YIMM
"Jangan abaikan perawatan radiator pada motor Anda. Karena jika peranti ini bermasalah, dapat mengganggu kinerja mesin pada motor kesayangan, salah satunya overheat."
JAKARTA, MOTOREXPERTZ.COM - Berfungsi untuk membantu proses pendinginan mesin, kinerja radiator tentu tidak bisa dianggap remeh.
Pasalnya, jika peranti ini bermasalah, bukan mustahil pula akan mengganggu kinerja mesin saat kendaran digunakan.
Untuk itu, bagi pemilik motor, tidak ada salahnya jika melakukan perawatan radiator secara berkala.
Seperti disampaikan Muslian, Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatra Selatan dan Bengkulu), bahwa radiator punya peran penting pada motor.
”Radiator memiliki fungsi penting untuk menjaga kinerja motor tetap optimal, namun kerap kurang diperhatikan oleh konsumen.
Karena itu, kami ingin memberikan penjelasan mengenai radiator agar dapat menghindari terjadinya masalah dan mengantisipasi dengan langkah-langkah yang kami berikan.”
Tanda-tanda radiator bermasalah:
1.Sirip radiator rusak karena terbentur batu dan kerikil sehingga jalur cairan pendingin tersumbat.
2.Thermostat tidak berfungsi.
3.Tekanan tutup radiator lemah.
4.Saluran radiator tersumbat, karena karat atau kerusakan pada komponen sistem pendingin.
5.Selang radiator getas dan retak sehingga mengalami kebocoran.
6.Kipas radiator tidak berfungsi.
BACA JUGA:JFK 2022 Telah Usai, Fazzio Hybrid Connected Raih Penjualan Tertinggi Booth Yamaha
BACA JUGA:TVS Gelar NTORQ Stripe Competition, Ini Para Pemenangnya
Jika hal tersebut terjadi, maka mesin bisa mengalami overheat ditandai dengan indikator suhu mesin yang menyala.
Hal tersebut terjadi karena air radiator tidak bersirkulasi dengan baik atau berkurangnya air radiator bahkan meluap pada tabung reservoir (cadangan).
Langkah-langkah pemeriksaan radiator:
1.Cek kondisi sirip-sirip radiator. Jika kotor, segera bersihkan.
2.Periksa ketinggian air radiator pada tanki reservoir (cadangan), tambah jika kurang. Jangan menggunakan air mineral, gunakan selalu coolant yang direkomendasikan.
3.Cek jalur dan selang radiator apakah terdapat kebocoran.
4.Cek kondisi air radiator, berubah warna atau tidak.
5.Cek kondisi tutup radiator, sudah kencang, ada bocor, berubah bentuk (penyok) atau tidak.
Jika terjadi masalah saat melakukan pemeriksaan radiator segera kunjungi bengkel resmi terdekat.
Lakukan pengurasan air radiator setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai buku petunjuk pemilik.